ABSTRAK
Peningkatan Hafalan Hadis Tentang Keutamaan Berbagi Dengan Metode
Drill Kelas VI Mi Maárif Wringinputih Tahun 2020-2021
Mulyati
Dilapangan Proses
pembelajaran AL-Quran Hadis di kelas VI MI Maarif Wringinputih masih cenderung berpusat
pada guru. Banyak siswa yang pasif
dalam mengikuti proses pembelajaran seperti: diam dan
tidak mau bertanya kepada guru apabila belum mengerti, terutama dalam menghafal hadis beserta artinya. Sehingga hasil belajarnya masih rendah. Dari data nilai
harian tahun pelajaran 2020/2021 peserta didik kelas VI yang
hafal hadis tentang keutamaan memberi masih 40% dari peserta didik yang berjumlah
Penelitian yang dilakukan penulis
adalah penelitian tindakan
kelas (classroom research). Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah
upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah
yang dihadapi dalam
pembelajaran.Dalam pelaksanaan PTK, Siswa bukan hanya diajar seperti biasa dan mengerjakan LKS yang intinya
mengerjakan soal-soal setelah
mempelajari ringkasan, tetapi harus melakukan
suatu tindakan. Siswa harus aktif bekerja melakukan sesuatu yang diarahkan oleh
guru. Ketika sampai pada saat refleksi, siswa
diajak diskusi, ditanya tentang pelajaran yang mereka alami dari hasil refleksi itulah guru mengadakan perbaikan untuk
perencanaan siklus ke II. Jadi inti dari PTK adalah
keaktifan siswa karena dalam
pembelajaran siswa yang diutamakan.Secara umum, terdapat 4 langkah dalam melakukan PTK, yaitu:PerencanaanActing (pelaksanaan)Observation
(Pengamatan)Refleksi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menghafal hadis dan arti
tentang keutamaan memberi pada siklus I sebanyak 47, 4% yang tuntas dalam
menghafal sedang pada siklus II
sebanyak 62 % yang tuntas, dan pada silkus III ini Pada silkus 3 ini
siswa yang sudah hafal keseluruhan hadis dan arti terdapat 16 siswa artinya 86%
dari jumlah siswa sedang yang hafal sebagian akan tetapi nilainya sudah lebih
dari 70 terdapat 3 anak artinya 14% dari jumlah siswa,jadi penelitian ini bisa
dikatakan sudah berhasil,
Pendahuluan
Berdasarkan hasil analisis terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.
Materi pelajaran hendaknya
selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, seorang
guru perlu menyajikan permasalahan sehari-hari dalam mengajar al-Quran Hadis dikelas. Dalam rangka meningkatkan hafalan siswa terhadap materi pelajaran dan penguasaan konsep agar hasil belajar
meningkat atau memuaskan
diperlukan suatu metode pembelajaran drill
Kerangka Berfikir
Metode
driil pembelajaran
1. Pengertian Metode drill
Metode drill merupakan salah satu
metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan latihan yang dilakukan
berulang-ulang secara terus menerus untuk menguasai kemampuan atau keterampilan
tertentu. Berdasarkan pendapat Roestiyah NK (2001: 125), metode drill adalah
teknik yang dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik dimana peserta didik
melakukan kegiatan latihan agar peserta didik mempunyai keterampilan lebih
tinggi dari yang dipelajari.
Berdasarkan pendapat J.J. Hasibuan dan
Moedjiono (2000: 6). Metode drill merupakan pemberian latihan secara
berulang kepada siswa agar memperoleh suatu keterampilan tertentu. Senada
dengan pendapat tersebut berdasarkan pendapat Syaiful Sagala (2006: 61),
menguraikan pengertian metode drill yakni suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan kepada siswa untuk memperoleh
keterampilan, ketangkasan, kesempatan, dan kecepatan. Keterampilan tersebut
dapat dikuasai dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang sudah terbangun pada
siswa.
Berdasarkan pendapat Suyanto & Asep Jihad
(2013: 131), menjelaskan keterampilan-keterampilan apa saja
yang dapat dikembangkan melalui metode drill, diantaranya:
keterampilan motorik melalui penggunaan alat-alat musik, olahraga, kesenian,
dan melatih kecakapan mental. Melalui pengulangan yang
diberikan, siswa akan semakin menguasai keterampilan yang
dipelajari. Hampir sama dengan pendapat di atas,
berdasarkan pendapat Syaiful Bahri Djamarah &
Aswan Zein (2002: 87), menjelaskan bahwa
metode drill sangat cocok untuk mengembangkan keterampilan siswa baik
fisik maupun mental. Melalui latihan yang diulang suatu keterampilan dapat
dikuasai setahap demi setahap hingga keterampilan dapat dikuasai secara
menyeluruh.
A. Jenis Dan Metode
Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis
adalah penelitian tindakan
kelas (classroom research). Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah
upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah
yang dihadapi dalam
pembelajaran.[1]
Suharsimi
menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung didalamnya, yakni: Penelitian +Tindakan +Kelas, dengan paparan sebagai
berikut:
a. Peneliitan adalah
kegiatan mencermati suatu obyek menggunakan aturan metodelogi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu
hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti
b. Tindakan adalah suatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentuyng dalampenelitian
ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
c. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pngertian ruang
kelas, tapi dalam pengertian yang lebih spisifik . Yang dimaksud dengan istilah
kelas adalah sekelompok siswa
yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru[2]
Dengan
menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
B. Model Penelitian
Dalam pelaksanaan PTK, Siswa bukan hanya diajar seperti biasa dan mengerjakan LKS yang intinya
mengerjakan soal-soal setelah
mempelajari ringkasan, tetapi harus melakukan
suatu tindakan. Siswa harus aktif bekerja melakukan sesuatu yang diarahkan oleh
guru. Ketika sampai pada saat refleksi, siswa
diajak diskusi, ditanya tentang pelajaran yang mereka alami dari hasil refleksi itulah guru mengadakan perbaikan untuk
perencanaan siklus ke II. Jadi inti dari PTK adalah
keaktifan siswa karena dalam pembelajaran siswa yang diutamakan.
Secara umum, terdapat
4 langkah dalam melakukan PTK, yaitu: Perencanaan, Acting (pelaksanaan),Observation
(Pengamatan),Refleksi
Untuk meningkatkan
hafalan hadis tentang keutamaanmemberi penunulis menngunakan metode drill dimana
driil adalah suatu pembelajaran dimana peserta didik melaksanakan kegiatan latihan untuk memiliki
ketangkasan/ketrampilanyang lebih tinggidari apa yang telah dipelajari dan
untuk mencapai kecakapan motoric.[3]
Teknik penumpulan
data dengan cara observasi saat pembelajaran berlansung yaitu dengan wawancara
unjukkerja siswa menghafal hadis tentang keutamaan memberi. Pengamatan dilakukan
secara langsung oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Interview (Wawancara),
Adapun interview ini ditunjukkan kepada siswa kelas VI di MI Ma’arif
Wringinputih, tentang metode drill dalam
pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits. Tes akhir dilakukan dengan cara tes lesan yaitu menghafal untuk
mengetahui hafalan peserta didik setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
Metode drill dalam pembelajaran mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits
Penilaian Acuan
Patokan (PAP) adalah penilaian yang di acukan kepada tujuan instruksional yang
harus dikuasasi oleh peserta didik. Dengan demikian, derajat keberhasilan
peserta didik dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan
dibandingkan dengan rata-rat kelompok. Biasanya keberhasilan siswa ditentukan
kriterianya, yakni berkisar anatar 75%-80%dari tujuan atau nilai yang
seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil.[4]
a. Perencanaan
1)
Menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I sehingga upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus I dengan merumuskan langkah-langkah sesuai dengan metode drill
2) Menentukan jadwal
penelitian
3)
Menentukan instrumen
pengumpulan data dari observasi, Penilaian unjuk kerja (hafalan), dokumentasi dan wawancara
4)
Menyiapkan data pendukung perangkat perbaikan pembelajaran
5)
Memberikan motivasi
keberhasilan pembelajaran
b.
Pelaksanaan
Kegiatan Awal:
a) Guru mengucapkan salam
b) Membaca
do’a bersama
c) Mengecek
presensi peserta didik
d) Mengecek
kerapihan
e) Mengkondisikan
kelas
f) Apersepsi
pembelajaran
g) Menyampaikan
tujuan pembelajaran
h) Memberikan
motivasi keberhasilan pembelajaran
Kegiatan Inti:
a)
Peserta didik mengamati
Video sedekah 6 dirham Ali bin abi Tholib dilayar proyektor yang disediakan
guru
b)
Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memberi masukan atas pembelajaran yang akan
berlangsung. Dengan memilih metode mana yang paling pas diterapkan pada diri
mereka sendiri. Guru memberi
instruksi kepada peserta didik untuk mengikuti bacaan guru secara berulang
ulang guna memastikan benar bacaannya
c)
Guru membimbing peserta didik untuk
menghafal hadis dan arti secara berulang-ulang perpenggalan lafaz hadis dan
arti .
d) Guru mememberi instruksi kepada peserta didik untuk menghafal
dengan pemenggalan hadis dan arti
dihafalkan secara berulang-ulang,saling menyimak antar teman
e)
Guru memberi instruksi
kepada peserta didik untuk mempraktikan hafalanya setelah dihafalkan berulang
ulang dan menyimak antar teman
f)
Guru memberikan cheklis
hafalan hadis tentang keutamaan memberi
yang berguna untuk peserta didik menjalani latihan mandiri.dengan cara
menyimak antar teman.
g)
Peserta didik dalam fase
terakhir diharapkan unuk bisa menerapkan latihan terbimbing secara mandiri
h)
Guru memberikan evaluasi belajar terhadap peserta didik.
Kegiatan Akhir:
1)
Bersama guru, peserta didik
membuat kesimpulan
2)
Memberikan
tugas rumah untuk menghafalkan mandiri dirumah dengan bimbingan orang tua dan
keluarga.
3)
Pembelajaran
di akhiri dengan salam.
c.
Observasi
Pada tahap ini dilakukan diobservasi dengan maksud tindakan
yang telah dilakukan
dapat diketahui kualitasnya. Dari hasil observasi tentunya akan ditemukan hal- hal
yang mungkin perlu diperbaiki, agar
tindakan yang telah dilaksanakan
dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Hasil yang
diperoleh hafalan hadis tentang keutamaan dan arti
d.
Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap mengingat dan
merenungkan kembali apa yang sudah dikerjakan. Dengan demikian refleksi
merupakan suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, apa yang telah dihasilkan, atau mungkin
sesuatu yang belum tuntas dari apa yang telah dilakukan. Jadi dengan refleksi
dapat diketahui kelebihan
dan kelemahan tindakan
pembelajaran yang telah
dilakukan. Dapat juga diketahui indikator
mana yang sudah tercapai dan belum tercapai.
Kemudian bila memungkinkan, kelemahan pada pembelajaran sebelumnya perlu diperbaiki pada pembelajaran berikutnya, agar indikator yang belum
tercapai pada pembelajaran sebelumnya
dapat tercapai pada pembelajaran berikutnya.
2.
Siklus II
Pada siklus II penerapan langkah-langkahnya hampir sama dengan siklus I, memang perlu ditambahkan langkah-langkah pengembangan dari hasil analisis dan refleksi siklus
sebelumnya
a. Perencanaan
1)
Menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II sehingga upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus II dengan merumuskan langkah-langkah sesuai dengan .
2)
Menentukan jadwal penelitian
3)
Menentukan intrumen pengumpulan
data dari observasi, Penilaian unjuk kerja (hafalan), dokumentas dan wawancara
4)
Menyiapkan data pendukung perangkat
perbaikan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Awal:
1) Guru mengucapkan salam
2) Membaca do’a bersama
3) Mengecek presensi
peserta didik
4) Mengecek kerapihan
5) Mengkondisikan kelas
6) Apersepsi pembelajaran
7) Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan
Inti
1)
Guru membimbing peserta didik
menghafalkan hadis dan arti secara
berulang-ulang
2)
Guru menyajikan video you tube https://youtu.be/Dl8_TUVhCj8 terkait Penjelasan
tambahan materi tentang isi dan
kandungan hadis tentang keutamaan memberi menurut riwayat Bukhori Muslim dari
Abdullah bin Umar (mengamati,dicavery)
3)
Siswa distimuus mengajukan
pertanyaan terkait tayangan video di layar proyektor .( critical tinking)
4)
Guru melakukan Tanya jawab terkait
pertanyaan peserta didik (menanya, kritikal tingking)
5)
Guru mengeksplorisasi siswa
terkait hasil pengamatan tentang isi
kandungan hadis tentang keutamaan memberi pada tayangan video
(mengumpulkan informasi).
6)
Guru memberikan penguatan
materi isi tayangan video yang
ditayangkan
7)
Peserta didik dibentuk
kelompok
8)
Peserta didik
mendemonstrasikan hafalan hadis dan arti tentang hadis keutamaan memberi secara
berkelompok dengan berulang-ulang dibimbingan oleh guru
9)
Peserta didik melakukan kerja
kelompok menggali informasi kandungan hadis tentang keutamaan memberi terkait video ihlas bersedekah yang ditayangkan http://youtube.com/watch?v=NMo4CXDWXak (kelompok 1) dan video venomena pengemis yang membawa anak kecil https://youtu.be/c9NAlSVAG98 (kelompok 2)
(kolaborasi, discovery)
10)
Masing-masing
kelompok mengolah informasi yang diperoleh
untuk dipersentasikan hasilkerja kelompoknya (mengasosiasikan/menalar)
11)
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasilkerja
kelompoknya untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.
(mengkomonikasikan,kreatifitas)
12)
Guru
membimbing kembali hafalan peserta didik lafaz dan arti hadis tentang keutamaan
memberi riwayat Bukhori Muslim dari Abdullah bin Umar
secara berualang-ulang
13)
Masing-masing
peserta didik mendemonstrasikan hafalan
lafaz dan arti hadis tentang keutamaan memberi riwayat Bukhori Muslim dari
Abdullah bin Umar di depan teman-temannya.
Kegiatan penutup (15 mnt)
1)
Guru
memberikan evaluasi pembelajaran
2)
Guru
dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajan
3)
Guru
dan siswa merefleksi besama-sam siswa
4)
Guru
memberikan tindak lanjut yang berupa menghafalkan hadis secara mandiri bagi
yang belum hafal dan menugaskan siswa latihan menulis hadis dirumah dengan
benar.
5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan doa dan salam
3.
Siklus III
Pada siklus III penerapan langkah-langkahnya hampir sama dengan
siklus II, memang perlu ditambahkan langkah-langkah pengembangan dari hasil analisis
dan refleksi siklus
sebelumnya
a.
Perencanaan
1)
Menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II sehingga upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus II dengan merumuskan langkah-langkah sesuai dengan .
2)
Menentukan jadwal
penelitian
3)
Menentukan intrumen pengumpulan data dari observasi,
Penilaian unjuk kerja (hafalan), dokumentas dan wawancara
4)
Menyiapkan data pendukung perangkat
perbaikan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan
Kegiatan Awal:
1) Guru mengucapkan salam
2) Membaca do’a bersama
3) Mengecek presensi
peserta didik
4) Mengecek kerapihan
5) Mengkondisikan kelas
6) Apersepsi pembelajaran
7) Menyampaikan tujuan
pembelajaran
8)
Memberikan motivasi keberhasilan pembelajaran
Kegiatan Inti
•
Guru
membimbing peserta untuk menghafalkan lafazdan arti
• Guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk membaca lafaz
arti dan kandungan hadis tentang keutamaan memberi (literasi) ya
• Guru memberikan evaluasi
pembelajaran terkait lafaz, arti dan kandungan hadis tentang keutamaan
memberi
• Guru menyocokkan hasil evaluasi
• Guru memberikan nilai hasil evaluasi
• Peserta didik menulis lafaz hadis keutamaan memberi riwayat Bukhori Muslim
Kegiatan Penutup
•
Menyimpulkan
hasil pembelajaran
•
Melakukan
refleksi
•
Menyampaikan
salam penutup
c.
Observasi
Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan sebagai upaya untuk mengetahui jalanya pembelajaran
d.
Wawancara
Dilakukan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan lembar wawancara yang telah disiapkan
sebagai upaya untuk mengetahui jalanya
pembelajaran
e.
Refleksi
Peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh
salama observasi dan catatan lapangan,
kemudian dilakukan refleksi
Hasil Pembahasan
Dilihat
dari data hafalan hadis siswa kelas VI tahun ajaran 2020-2021 tahun kemarin
siswa yang hafala hadis dan arti cuma 6 anak dari 13 siswa itu artinya siswa
yang hafal Cuma 46% sedang yang tidak
hafal 54% ,sedangkan siswa kelasVI tahun ajaran 2021-2022 yang
berjumlah 21 dengan menggunakan metode hafalan hadis dan arti perlafaz pada siklus 1 yang sudah hafal hadis beserta artinya ada 11
siswa itu artinya sudah 47% sudah tuntas sedang yang 53% belum tuntas.
Sedang untuk
siklus ke 2 anak yang sudah hafal hadis
13 anak artinya 62 % dan yang tuntas tapi belum hafal semua 5 anak 23% sedang yang belum tuntas
3 anak artinya 14%.
Pada
silkus 3 ini siswa yang sudah hafal keseluruhan hadis dan arti terdapat 18
siswa artinya 86% dari jumlah siswa sedang yang hafal sebagian akan tetapi
nilainya kurang dari 70 terdapat 3 anak
artinya 14% dari jumlah siswa
Tabel
analisi data
Kategori |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
|
Siklus III |
|
||
Jlh |
Prosentase |
Jlh |
Prosentase |
Jlh |
Prosentase |
Jlh |
Prosentase |
|
Tuntas |
5 |
46% |
9 |
47% |
13 |
62% |
18 |
86% |
Tdk tuntas |
8 |
54% |
8 |
43% |
8 |
38% |
3 |
14% |
Jumlah |
13 |
100% |
21 |
100% |
21 |
100 |
21 |
100 |
Berdasarkan hasil
penelitian pada siklus III penggunaan
metode drill pada mata pelajaran al-Quran
Hadis kelas VI MI Ma’arif
Wringinputih mengalami peningkatan .dan dinyatakan berhasil.
KESIMPULAN
Metode
pembelajaran drill mempunyai pengaruh positif terhadap hafalan siswa kelas VI
MI Maárif Wringinputih . Banyaknya siswa yang tidak bisa menghafal karena adanya
metode yang kurang pas dari guru sehingga siswa kesulitan dalam menghafal
hadis.
Hasil penelitian
menghafal hadis dan arti tentang keutamaan memberi siswa kelas VI MI Maárif
Wringinputih dengan metode drill pada siklus I sebanyak 47, 4% yang tuntas
dalam menghafal sedang pada siklus II
sebanyak 62 % yang tuntas, dan pada silkus III ini Pada silkus 3 ini
siswa yang sudah hafal keseluruhan
hadis dan arti terdapat 16 siswa artinya 76% dari jumlah siswa sedang yang
hafal sebagian akan tetapi nilainya sudah lebih dari 70 terdapat 5 anak artinya
24% dari jumlah siswa, Jadi metode drill disini sudah selesai dan tidak perlu
adanya penambahan siklus lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ekawarna, 2013,
Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: referensi)
Fakhriyah,
April, 2014, Penerapan Problem Based Learning Dalam Upaya Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa, ,
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia
Kemenag,2019, KMA 183 Tahun 2019 tentang kurikulum PAI
dan Bahasa Arab pada Madrasah
Made Wena, 2012,
Strategi
Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara,
Mulyana, 2005, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa, 2009, Praktik Penelitian Tindakan
Kelas Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Rusmono,
Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu,
Bogor:Ghalia Indonesia
Sudjana, 2005, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung:Remaja Rosdakarya,
Suharsimi Arikunto, 2013, Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta
Wina
Sanjaya, 2006 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan,, Jakarta:
Kencana Media Group,
[1]
E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.34.
[2]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2013),
h. 130.
[3]
https//id.wikipedia.org/wiki/metode., diakses pada
Hari Kamis, 07 Oktober 2021
[4]
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja
Rosdakarya,2005),h.8.