Saturday, November 27, 2021

PTK meningkatkan hafalan hadis tentang keutamaan memberi dengan metode drill siswa Mi Ma'arif Wringinputih Tahun Pelajaran 2020-2021


ABSTRAK

Peningkatan Hafalan  Hadis Tentang Keutamaan Berbagi Dengan Metode Drill Kelas VI Mi Maárif Wringinputih  Tahun 2020-2021

Mulyati

Dilapangan Proses pembelajaran AL-Quran Hadis di kelas VI MI Maarif Wringinputih masih cenderung berpusat pada guru. Banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran seperti: diam dan tidak mau bertanya kepada guru apabila belum mengerti, terutama dalam menghafal hadis beserta artinya. Sehingga hasil belajarnya masih rendah. Dari data nilai harian tahun pelajaran 2020/2021 peserta didik kelas VI yang hafal hadis tentang keutamaan memberi masih 40% dari  peserta didik yang berjumlah

Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian tindakan kelas (classroom research). Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.Dalam pelaksanaan PTK, Siswa bukan hanya diajar seperti biasa dan mengerjakan LKS yang intinya mengerjakan soal-soal setelah mempelajari ringkasan, tetapi harus melakukan suatu tindakan. Siswa harus aktif bekerja melakukan sesuatu yang diarahkan oleh guru. Ketika sampai pada saat refleksi, siswa diajak diskusi, ditanya tentang pelajaran yang mereka alami dari hasil refleksi itulah guru mengadakan perbaikan untuk perencanaan siklus ke II. Jadi inti dari PTK adalah keaktifan siswa karena dalam pembelajaran siswa yang diutamakan.Secara umum, terdapat 4 langkah dalam melakukan PTK, yaitu:PerencanaanActing (pelaksanaan)Observation (Pengamatan)Refleksi

                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa menghafal hadis dan arti tentang keutamaan memberi pada siklus I sebanyak 47, 4% yang tuntas dalam menghafal sedang pada siklus II  sebanyak  62 % yang tuntas,  dan pada silkus III ini Pada silkus 3 ini siswa yang sudah hafal keseluruhan hadis dan arti terdapat 16 siswa artinya 86% dari jumlah siswa sedang yang hafal sebagian akan tetapi nilainya sudah lebih dari 70 terdapat 3 anak artinya 14% dari jumlah siswa,jadi penelitian ini bisa dikatakan sudah berhasil,

 

Pendahuluan

Berdasarkan hasil analisis terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.

Materi pelajaran hendaknya selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, seorang guru perlu menyajikan permasalahan sehari-hari dalam mengajar al-Quran Hadis dikelas. Dalam rangka meningkatkan hafalan  siswa terhadap materi pelajaran dan penguasaan konsep agar hasil belajar meningkat atau memuaskan diperlukan suatu metode pembelajaran drill

Kerangka Berfikir

Metode driil pembelajaran

1.    Pengertian Metode drill

Metode drill merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan latihan yang dilakukan berulang-ulang secara terus menerus untuk menguasai kemampuan atau keterampilan tertentu. Berdasarkan pendapat Roestiyah NK (2001: 125), metode drill adalah teknik yang dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik dimana peserta didik melakukan kegiatan latihan agar peserta didik mempunyai keterampilan lebih tinggi dari yang dipelajari.

Berdasarkan pendapat J.J. Hasibuan dan Moedjiono (2000: 6). Metode drill merupakan pemberian latihan secara berulang kepada siswa agar memperoleh suatu keterampilan tertentu. Senada dengan pendapat tersebut berdasarkan pendapat Syaiful Sagala (2006: 61), menguraikan pengertian metode drill yakni   suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan, ketangkasan, kesempatan, dan kecepatan. Keterampilan tersebut dapat dikuasai dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang sudah terbangun pada siswa.

Berdasarkan pendapat Suyanto & Asep Jihad (2013: 131), menjelaskan  keterampilan-keterampilan  apa  saja  yang  dapat dikembangkan melalui metode drill, diantaranya: keterampilan motorik melalui penggunaan alat-alat musik, olahraga, kesenian, dan melatih kecakapan  mental.  Melalui  pengulangan  yang  diberikan,  siswa  akan semakin menguasai keterampilan yang dipelajari. Hampir sama dengan pendapat  di  atas,  berdasarkan  pendapat  Syaiful  Bahri  Djamarah  & Aswan  Zein (2002:  87), menjelaskan bahwa metode drill sangat cocok untuk mengembangkan keterampilan siswa baik fisik maupun mental. Melalui latihan yang diulang suatu keterampilan dapat dikuasai setahap demi setahap hingga keterampilan dapat dikuasai secara menyeluruh.

A.  Jenis Dan Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian tindakan kelas (classroom research). Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.[1]

Suharsimi menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung didalamnya, yakni: Penelitian +Tindakan +Kelas, dengan paparan sebagai berikut:

a.    Peneliitan adalah kegiatan mencermati suatu obyek menggunakan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti

b.    Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentuyng dalampenelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

c.    Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pngertian ruang kelas, tapi dalam pengertian yang lebih spisifik . Yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru[2]

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.

B.   Model Penelitian

Dalam pelaksanaan PTK, Siswa bukan hanya diajar seperti biasa dan mengerjakan LKS yang intinya mengerjakan soal-soal setelah mempelajari ringkasan, tetapi harus melakukan suatu tindakan. Siswa harus aktif bekerja melakukan sesuatu yang diarahkan oleh guru. Ketika sampai pada saat refleksi, siswa diajak diskusi, ditanya tentang pelajaran yang mereka alami dari hasil refleksi itulah guru mengadakan perbaikan untuk perencanaan siklus ke II. Jadi inti dari PTK adalah keaktifan siswa karena dalam pembelajaran siswa yang diutamakan.

Secara umum, terdapat 4 langkah dalam melakukan PTK, yaitu: Perencanaan, Acting (pelaksanaan),Observation (Pengamatan),Refleksi

Untuk meningkatkan hafalan hadis tentang keutamaanmemberi penunulis menngunakan metode drill dimana driil adalah suatu pembelajaran dimana peserta didik melaksanakan  kegiatan latihan untuk memiliki ketangkasan/ketrampilanyang lebih tinggidari apa yang telah dipelajari dan untuk mencapai kecakapan motoric.[3]

Teknik penumpulan data dengan cara observasi saat pembelajaran berlansung yaitu dengan wawancara unjukkerja siswa menghafal hadis tentang keutamaan memberi. Pengamatan dilakukan secara langsung oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Interview (Wawancara), Adapun interview ini ditunjukkan kepada siswa kelas VI di MI Ma’arif Wringinputih, tentang  metode drill dalam pembelajaran     mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Tes akhir dilakukan dengan cara tes lesan yaitu menghafal untuk mengetahui hafalan peserta didik setelah dilakukan penerapan model pembelajaran Metode drill  dalam pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang di acukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasasi oleh peserta didik. Dengan demikian, derajat keberhasilan peserta didik dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rat kelompok. Biasanya keberhasilan siswa ditentukan kriterianya, yakni berkisar anatar 75%-80%dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil.[4]

a.       Perencanaan

1)   Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I sehingga upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus I dengan merumuskan langkah-langkah sesuai dengan metode drill

2)   Menentukan jadwal penelitian

3)   Menentukan instrumen pengumpulan data dari observasi, Penilaian unjuk kerja (hafalan), dokumentasi dan wawancara

4)   Menyiapkan data pendukung perangkat perbaikan pembelajaran

5)   Memberikan motivasi keberhasilan pembelajaran

b.      Pelaksanaan

Kegiatan Awal:

a)   Guru mengucapkan salam

b)   Membaca do’a bersama

c)   Mengecek presensi peserta didik

d)  Mengecek kerapihan

e)   Mengkondisikan kelas

f)    Apersepsi pembelajaran

g)   Menyampaikan tujuan pembelajaran

h)   Memberikan motivasi keberhasilan pembelajaran

Kegiatan Inti:

a)   Peserta didik mengamati Video sedekah 6 dirham Ali bin abi Tholib dilayar proyektor yang disediakan guru     

b)   Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberi masukan atas pembelajaran yang akan berlangsung. Dengan memilih metode mana yang paling pas diterapkan pada diri mereka sendiri.        Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk mengikuti bacaan guru secara berulang ulang guna memastikan benar bacaannya

c)   Guru membimbing  peserta didik untuk menghafal hadis dan arti secara berulang-ulang perpenggalan lafaz hadis dan arti .

d)  Guru mememberi instruksi kepada peserta didik untuk menghafal dengan pemenggalan hadis dan arti  dihafalkan secara berulang-ulang,saling menyimak antar teman        

e)   Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk mempraktikan hafalanya setelah dihafalkan berulang ulang dan menyimak antar teman           

f)    Guru memberikan cheklis hafalan hadis tentang keutamaan memberi  yang berguna untuk peserta didik menjalani latihan mandiri.dengan cara menyimak antar teman.       

g)   Peserta didik dalam fase terakhir diharapkan unuk bisa menerapkan latihan terbimbing secara mandiri       

h)   Guru memberikan evaluasi belajar terhadap peserta didik.

Kegiatan Akhir:

1)    Bersama guru, peserta didik membuat kesimpulan

2)    Memberikan tugas rumah untuk menghafalkan mandiri dirumah dengan bimbingan orang tua dan keluarga.

3)    Pembelajaran di akhiri dengan salam.

c.       Observasi

Pada tahap ini dilakukan diobservasi dengan maksud tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui kualitasnya. Dari hasil observasi tentunya akan ditemukan hal- hal yang mungkin perlu diperbaiki, agar tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil yang diperoleh hafalan hadis tentang keutamaan dan arti

d.      Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap mengingat dan merenungkan kembali apa yang sudah dikerjakan. Dengan demikian refleksi merupakan suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, apa yang telah dihasilkan, atau mungkin sesuatu yang belum tuntas dari apa yang telah dilakukan. Jadi dengan refleksi dapat diketahui kelebihan dan kelemahan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Dapat juga diketahui indikator mana yang sudah tercapai dan belum tercapai. Kemudian bila memungkinkan, kelemahan pada pembelajaran sebelumnya perlu diperbaiki pada pembelajaran berikutnya, agar indikator yang belum tercapai pada pembelajaran sebelumnya dapat tercapai pada pembelajaran berikutnya.

2.    Siklus II

Pada siklus II penerapan langkah-langkahnya hampir sama dengan siklus I, memang perlu ditambahkan langkah-langkah pengembangan dari hasil analisis dan refleksi siklus sebelumnya

a.      Perencanaan

1)     Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II sehingga upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus II dengan merumuskan langkah-langkah sesuai dengan .

2)     Menentukan jadwal penelitian

3)     Menentukan intrumen pengumpulan data dari observasi, Penilaian unjuk kerja (hafalan), dokumentas dan wawancara

4)     Menyiapkan data pendukung perangkat perbaikan pembelajaran.

b.     Pelaksanaan

Kegiatan Awal:

1)     Guru mengucapkan salam

2)     Membaca do’a bersama

3)     Mengecek presensi peserta didik

4)     Mengecek kerapihan

5)     Mengkondisikan kelas

6)     Apersepsi pembelajaran

7)     Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

1)        Guru membimbing peserta didik menghafalkan hadis dan arti  secara berulang-ulang

2)        Guru menyajikan  video you tube  https://youtu.be/Dl8_TUVhCj8 terkait Penjelasan tambahan materi tentang  isi dan kandungan hadis tentang keutamaan memberi menurut riwayat Bukhori Muslim dari Abdullah bin Umar (mengamati,dicavery)

3)        Siswa distimuus mengajukan pertanyaan terkait tayangan video di layar proyektor .( critical tinking)

4)        Guru melakukan Tanya jawab terkait pertanyaan peserta didik (menanya, kritikal tingking)

5)        Guru mengeksplorisasi siswa terkait hasil pengamatan tentang isi  kandungan hadis tentang keutamaan memberi pada tayangan video (mengumpulkan informasi).

6)        Guru memberikan penguatan materi  isi tayangan video yang ditayangkan

7)        Peserta didik dibentuk kelompok

8)        Peserta didik mendemonstrasikan hafalan hadis dan arti tentang hadis keutamaan memberi secara berkelompok dengan berulang-ulang dibimbingan oleh guru 

9)        Peserta didik melakukan kerja kelompok menggali informasi kandungan hadis tentang keutamaan memberi  terkait video ihlas bersedekah  yang ditayangkan http://youtube.com/watch?v=NMo4CXDWXak (kelompok 1)   dan video venomena pengemis yang membawa anak kecil https://youtu.be/c9NAlSVAG98 (kelompok  2)  (kolaborasi, discovery)

10)    Masing-masing kelompok mengolah informasi yang diperoleh  untuk dipersentasikan hasilkerja kelompoknya (mengasosiasikan/menalar)

11)    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasilkerja kelompoknya untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain. (mengkomonikasikan,kreatifitas)

12)    Guru membimbing kembali hafalan peserta didik lafaz dan arti hadis tentang keutamaan memberi riwayat Bukhori Muslim dari Abdullah bin Umar secara berualang-ulang

13)    Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan  hafalan lafaz dan arti hadis tentang keutamaan memberi riwayat Bukhori Muslim dari Abdullah bin Umar di depan teman-temannya.

Kegiatan penutup (15 mnt)

1)       Guru memberikan evaluasi pembelajaran

2)       Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajan

3)       Guru dan siswa merefleksi besama-sam siswa

4)       Guru memberikan tindak lanjut yang berupa menghafalkan hadis secara mandiri bagi yang belum hafal dan menugaskan siswa latihan menulis hadis dirumah dengan benar.

5)       Bersama-sama menutup pelajaran dengan doa dan salam

3.    Siklus III

Pada siklus III penerapan langkah-langkahnya hampir sama dengan siklus II, memang perlu ditambahkan langkah-langkah pengembangan dari hasil analisis dan refleksi siklus sebelumnya

a.    Perencanaan

1)     Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II sehingga upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus II dengan merumuskan langkah-langkah sesuai dengan .

2)     Menentukan jadwal penelitian

3)     Menentukan         intrumen          pengumpulan   data     dari      observasi, Penilaian unjuk kerja (hafalan), dokumentas dan wawancara

4)     Menyiapkan data pendukung perangkat perbaikan pembelajaran.

b.    Pelaksanaan

Kegiatan Awal:

1)     Guru mengucapkan salam

2)     Membaca do’a bersama

3)     Mengecek presensi peserta didik

4)     Mengecek kerapihan

5)     Mengkondisikan kelas

6)     Apersepsi pembelajaran

7)     Menyampaikan tujuan pembelajaran

8)     Memberikan motivasi keberhasilan pembelajaran

Kegiatan Inti

            Guru membimbing peserta untuk menghafalkan lafazdan arti

•      Guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk membaca lafaz arti dan kandungan hadis tentang keutamaan memberi (literasi)       ya

•      Guru memberikan evaluasi  pembelajaran terkait lafaz, arti dan kandungan hadis tentang keutamaan memberi  

•      Guru menyocokkan hasil evaluasi           

•      Guru memberikan nilai hasil evaluasi      

•      Peserta didik menulis lafaz hadis keutamaan memberi  riwayat Bukhori Muslim          

Kegiatan Penutup

         Menyimpulkan hasil pembelajaran     

         Melakukan refleksi     

         Menyampaikan salam  penutup          

 

c.    Observasi

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai upaya untuk mengetahui jalanya pembelajaran

d.   Wawancara

Dilakukan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan lembar wawancara yang telah disiapkan sebagai upaya untuk mengetahui jalanya pembelajaran

e.    Refleksi

Peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh salama observasi dan catatan lapangan, kemudian dilakukan refleksi

 

Hasil Pembahasan

      Dilihat dari data hafalan hadis siswa kelas VI tahun ajaran 2020-2021 tahun kemarin siswa yang hafala hadis dan arti cuma 6 anak dari 13 siswa itu artinya siswa yang hafal Cuma 46% sedang yang tidak  hafal  54% ,sedangkan siswa kelasVI tahun ajaran 2021-2022 yang berjumlah  21   dengan menggunakan  metode hafalan hadis dan arti  perlafaz pada siklus 1  yang sudah hafal hadis beserta artinya ada 11 siswa itu artinya sudah 47% sudah tuntas sedang yang 53% belum tuntas.

      Sedang untuk siklus ke 2 anak yang sudah hafal  hadis 13 anak artinya 62 % dan yang tuntas tapi belum hafal  semua 5 anak 23% sedang yang belum tuntas 3 anak artinya 14%.

      Pada silkus 3 ini siswa yang sudah hafal keseluruhan hadis dan arti terdapat 18 siswa artinya 86% dari jumlah siswa sedang yang hafal sebagian akan tetapi nilainya kurang  dari 70 terdapat 3 anak artinya 14% dari jumlah siswa

Tabel analisi data

Kategori

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

 

Siklus III

 

Jlh

Prosentase

Jlh

Prosentase

Jlh

Prosentase

Jlh

Prosentase

Tuntas

5

 46%

 9

 47%

 13

 62%

 18

 86%

Tdk tuntas

8

 54%

 8

 43%

 8

 38%

 3

 14%

Jumlah

13

 100%

 21

 100%

 21

 100

 21

 100

 

      Berdasarkan hasil penelitian pada siklus III  penggunaan metode drill pada mata pelajaran al-Quran Hadis kelas VI MI Ma’arif Wringinputih mengalami peningkatan .dan dinyatakan berhasil.

KESIMPULAN

      Metode pembelajaran drill mempunyai pengaruh positif terhadap hafalan siswa kelas VI MI Maárif Wringinputih . Banyaknya siswa yang tidak bisa menghafal karena adanya metode yang kurang pas dari guru sehingga siswa kesulitan dalam menghafal hadis.

      Hasil penelitian menghafal hadis dan arti tentang keutamaan memberi siswa kelas VI MI Maárif Wringinputih dengan metode drill pada siklus I sebanyak 47, 4% yang tuntas dalam menghafal sedang pada siklus II  sebanyak  62 % yang tuntas,  dan pada silkus III ini Pada silkus 3 ini siswa yang sudah hafal keseluruhan hadis dan arti terdapat 16 siswa artinya 76% dari jumlah siswa sedang yang hafal sebagian akan tetapi nilainya sudah lebih dari 70 terdapat 5 anak artinya 24% dari jumlah siswa, Jadi metode drill disini sudah selesai dan tidak perlu adanya penambahan siklus lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ekawarna, 2013, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: referensi)

Fakhriyah, April, 2014, Penerapan Problem Based Learning Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa, ,  Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Kemenag,2019, KMA 183 Tahun 2019 tentang kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah

Made Wena, 2012, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara,

Mulyana, 2005, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa, 2009, Praktik Penelitian Tindakan Kelas Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Rusmono, Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu, Bogor:Ghalia Indonesia

Sudjana, 2005, Penilaian     Hasil         Proses Belajar  Mengajar,(Bandung:Remaja Rosdakarya,

Suharsimi Arikunto, 2013, Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta

Wina Sanjaya, 2006 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan,, Jakarta: Kencana Media Group,

 

 

 

 

 

 

 



[1] E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.34.

[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), h. 130.

 

[3] https//id.wikipedia.org/wiki/metode., diakses pada Hari Kamis, 07 Oktober 2021

[4] Sudjana, Penilaian    Hasil               Proses     Belajar      Mengajar,(Bandung:                           Remaja Rosdakarya,2005),h.8.